Pena yang Terhunus
Bolehkah ku tantang pedang dengan sajak...? Aku yang menantang dengan pena Bertahan dengan tinta Berjuang di atas kertas Lalu berteriak bersama rima Merangkul butiran huruf Terangkai dalam kalimat Tersusun menjadi bait Lalu tuntas menjadi puisi Omong kosong katanya Pesilat lidah cemohnya Jajahan emosi celotehnya Pemuja ilusi kemudian ejeknya Gila kulakukan itu Sebab pedang bermata tajam Tapi sajak ini pendarkan tombak Cairkan besi dan baja Bukankah lidah lebih tajam? Tinta itu runcing Pena itu pekat membutakan Kertas itu lapang dan panjang Biarkan bintang runtuh Tak sudi mengelak walau sejengkal Biarkan belantara menggurun Tak sudi mengemis tuk berteduh Hah,, Aku tak akan menyerah Meski dibujuk seribu dewi Hanya Tuhan Hanya Tuhan Hanya Tuhan yang mampu membuatku gentar Hanya Tuhan Sebab aku tunduk & patuh pada-Nya Allah Inilah hamba-Mu yang menantang penantang-Mu