Sejarah Televisi
Informasi, adalah suatu istilah yang sangat dikenal oleh semua orang, perannya sangat besar dalam kehidupan manusia. bicara tentang informasi, tentunya tidak lepas dari media yang merupakan alat penyampaiannya. sejak munculnya Acta Diurna (pengumuman pemerintah) dan Acta Senata (pengumuman senat) di kerajaan Romawi Kuno saat pemerintahan Julius Caesar, th 59 SM, para ahli mulai menilai hal tersebut sebagai cikal bakal penyebaran informasi melalui tulisan. perkembangan selanjutnya yaitu ditemukannya cara mencetak pada 1423 dan mesin pembuat kertas serta mesin uap pada abab ke-18. maka semakin pesan perkembangan teknologi percetakan hingga kini semakin canggih.
Kemudian pada tahun 1802, Dane menyatakan bahwa pesan atau informasi dapat disalurkan lewat kawat beraliran listrik dalam jarak pendek yang yaitu radio, sperti yang kita kenal sekarang dengan FM Stereo Digital. sebagaimana yang kita ketahui bahwa melalui radio kta dapat mendengar langsung informasi yang disampaikan.
Seiring perkembangan jaman, pada thn 1884, Paul Nipkow yang merupakan peletak dasar teknologi pertelevisian menemukan sebuah alat yang disebut Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. penemuan tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris. televisi yang kita gunakan sebagai alat untuk mengakses informasi baik hiburan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya hingga saat ini menghadirkan informasi secara complete. kita langsung bisa melihat, mendengar dan menyaksikan informasi yang disajikan dalam bentuk gambar bergerak sekaligus audionya. jadi untuk menikmati acara di televisi, tidak perlu kemampuan tertentu. seperti media cetak, orang harus bisa membaca untuk mengetahui informasi di dalamnya. begitu juga dengan radio, untuk mengetahui informasi yang disajikan, orang harus bisa mendengar.
Dengan kahadiran medium televisi, muncul pertanyaan, akankah media cetak dan radio akan tergeser?. bila membandingkan keunggulan dan keakuratan televisi dalam penyaluran informasi, tentunya dengan cepat dan tanpa pikir panjang, kita akan langsung menjawab iya. Para ahli komunikasi jerman pernah melakukan penelitian tentang hal tersebut. hasilnya, ternyata media cetak dan radio tidak akan pernah tergeser. bahkan diantara ketiga media terebut akan saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. karena ketiga media tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan daya tarik tersendiri serta beberapa kelemahan.
Media cetak memang perlu kemampuan membaca bagi penggunanya, namun harganya murah da mudah didapat. radio, perlu kemampuan mendengar, tapi cukup praktis. sedangkan televisi menghadirkan audio visual yang dapat dinikmati siapa saja, akan tetapi harganya cukup mahal, selain itu perlu tempat dan aliran listrik. sebagai mahasiswa komunikasi, saya makin tertantang untuk meneliti lebih lanjut. sampai kapankah pendapat tersebut akan bertahan.
saat ini ada kurang lebih 10 jenis produk pertelevisian di dunia yang populer dan digunakan orang untuk menyampaikan pesan atau informasi yaitu:
High Definition Video System
merupakn kamera video yang dilengkapi dengan sistem editing dan mampu merekam serta mentransfer film cerita yang langsung disalurkan ke gedung bioskop.
Sistem Imax
memberikan kesan seluruh penontonnya seolah-olah terlibat dalam cerita. film dengan layar 70 mm memiliki ratio 20,5: 30,5
Sistem Diamond Vision
sistem yang dapat memproyeksikan video signal pada layar lebar dengan lebar 5,4 m: 4,1 m baik untuk siaran di luar maupun dalam ruangan.
Sistem Teletext
merupakan surat kabar elektronik yang isinya antara lain berita, ramalan cuaca, harga pasar serta pengumuman lain.
Sistem Still Picture Broadcastin
untuk keperluan pendidikan.
Sistem Cable Television
Sistem ini juga disebut dengan CATV (Community Antenna Television). Sinyal penyiarannya dilakukabn secara khusus kepada para pelanggan melalui decoder dengan menggunakan kabel atau pancaran satelit.
Sistem Pay Television
penyiaran melaui sentral video hanya untuk suatu tempat (hotel, terminal dll) dengan cara membayar setiap kali ingin menonton. Biasanya menggunakan uang coin.
Sistem Siaran satelit Langsung
Sistem ini disingkat DBS, yaitu dengan menggunakan antena parabola untuk menangkap siaran tersebut.
Sistem Hight Definition Television
Sistem ini disingkat HDTV yaitu sistem pertelevisian terbaru temuan Jepang dengan aspect ratio 3:5 dan bergaris (scaning lines)1125.
meskipun dari berbagai teknologi pertelevisian tersebut mempunyai perbedaan yang spesifik, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk menyalurkan informasi, menghibur, mendidik, sampai kepada tujuan untuk mempengaruhi khalayak atau audience.
Kemudian pada tahun 1802, Dane menyatakan bahwa pesan atau informasi dapat disalurkan lewat kawat beraliran listrik dalam jarak pendek yang yaitu radio, sperti yang kita kenal sekarang dengan FM Stereo Digital. sebagaimana yang kita ketahui bahwa melalui radio kta dapat mendengar langsung informasi yang disampaikan.
Seiring perkembangan jaman, pada thn 1884, Paul Nipkow yang merupakan peletak dasar teknologi pertelevisian menemukan sebuah alat yang disebut Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe. penemuan tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi elektris. televisi yang kita gunakan sebagai alat untuk mengakses informasi baik hiburan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya hingga saat ini menghadirkan informasi secara complete. kita langsung bisa melihat, mendengar dan menyaksikan informasi yang disajikan dalam bentuk gambar bergerak sekaligus audionya. jadi untuk menikmati acara di televisi, tidak perlu kemampuan tertentu. seperti media cetak, orang harus bisa membaca untuk mengetahui informasi di dalamnya. begitu juga dengan radio, untuk mengetahui informasi yang disajikan, orang harus bisa mendengar.
Dengan kahadiran medium televisi, muncul pertanyaan, akankah media cetak dan radio akan tergeser?. bila membandingkan keunggulan dan keakuratan televisi dalam penyaluran informasi, tentunya dengan cepat dan tanpa pikir panjang, kita akan langsung menjawab iya. Para ahli komunikasi jerman pernah melakukan penelitian tentang hal tersebut. hasilnya, ternyata media cetak dan radio tidak akan pernah tergeser. bahkan diantara ketiga media terebut akan saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. karena ketiga media tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan daya tarik tersendiri serta beberapa kelemahan.
Media cetak memang perlu kemampuan membaca bagi penggunanya, namun harganya murah da mudah didapat. radio, perlu kemampuan mendengar, tapi cukup praktis. sedangkan televisi menghadirkan audio visual yang dapat dinikmati siapa saja, akan tetapi harganya cukup mahal, selain itu perlu tempat dan aliran listrik. sebagai mahasiswa komunikasi, saya makin tertantang untuk meneliti lebih lanjut. sampai kapankah pendapat tersebut akan bertahan.
saat ini ada kurang lebih 10 jenis produk pertelevisian di dunia yang populer dan digunakan orang untuk menyampaikan pesan atau informasi yaitu:
High Definition Video System
merupakn kamera video yang dilengkapi dengan sistem editing dan mampu merekam serta mentransfer film cerita yang langsung disalurkan ke gedung bioskop.
Sistem Imax
memberikan kesan seluruh penontonnya seolah-olah terlibat dalam cerita. film dengan layar 70 mm memiliki ratio 20,5: 30,5
Sistem Diamond Vision
sistem yang dapat memproyeksikan video signal pada layar lebar dengan lebar 5,4 m: 4,1 m baik untuk siaran di luar maupun dalam ruangan.
Sistem Teletext
merupakan surat kabar elektronik yang isinya antara lain berita, ramalan cuaca, harga pasar serta pengumuman lain.
Sistem Still Picture Broadcastin
untuk keperluan pendidikan.
Sistem Cable Television
Sistem ini juga disebut dengan CATV (Community Antenna Television). Sinyal penyiarannya dilakukabn secara khusus kepada para pelanggan melalui decoder dengan menggunakan kabel atau pancaran satelit.
Sistem Pay Television
penyiaran melaui sentral video hanya untuk suatu tempat (hotel, terminal dll) dengan cara membayar setiap kali ingin menonton. Biasanya menggunakan uang coin.
Sistem Siaran satelit Langsung
Sistem ini disingkat DBS, yaitu dengan menggunakan antena parabola untuk menangkap siaran tersebut.
Sistem Hight Definition Television
Sistem ini disingkat HDTV yaitu sistem pertelevisian terbaru temuan Jepang dengan aspect ratio 3:5 dan bergaris (scaning lines)1125.
meskipun dari berbagai teknologi pertelevisian tersebut mempunyai perbedaan yang spesifik, namun tujuannya tetap sama yaitu untuk menyalurkan informasi, menghibur, mendidik, sampai kepada tujuan untuk mempengaruhi khalayak atau audience.
Komentar