Menggenggam Fajar di Puncak Mantar
Merayap perlahan dari kedalaman malam
Menabur hangat pada detik pertama
Merabah rabah teras langit yg berkabut
Ada seribu kicau dari celah-celah ranting pohon
Burung-burung itu tak mau diam & terus bernyanyi
Riang menyambut fajar dari bukit timur
Seakan itu hari pertama mereka
Aku dgn hati bergetar memeluk pagi
Pagi yg bercanda dgn buih di bawah sana
Di puncak itu kugenggam fajar
Fajar yg menepis dingin malam puncak mantar
Hati kembali bergetar
Kabut2 lembut itu serupa kapas terhambur
Berbisik pelan & gelayuti dedaun berembun
Semua itu bukan imajinasi tapi realita alamku
Hanya aku yg berdiri menggenggam fajar
menjadi satu-satunya ketidakmungkinan
Cukuplah indera netra nikmati itu
Biarkan kegilaan melaju jauh bersama ilusi
Ilusi tentang Fajar yg kugenggam
Bukankah itu hebat?
Syam Shoel
Komentar